SEWINDU (MEMELIHARA RINDU)

Saya baru tahu…
Selat Gibraltar adalah selat istimewa, pertemuan antara Samudra Atlantik dan Laut Mediteranian, dengan karakter air yang berlainan,yang tidak bisa senyawa. Terpancar dari warna air laut yang beda, biru gelap dan biru terang sehingga membentuk garis lurus yang membentang panjang seakan membelah air laut. `Garis’ tersebut adalah garis pembatas yang memisahkan warna…

Kita pun tahu…
Allah SWT telah menciptakan kita istimewa, perpaduan kasih Samudra Hati, dengan karakter yang lebih beriak, berbuih, berombak dan berwarna, garis jelmaan cahaya polikromatik dari dasar hati kita. `Garis’ tersebut adalah garis penyatu yang memadukan warna kita…

Sejarah mencatat…
Tariq bin Ziyad saat mendarat di Gibraltar dalam penaklukan wilayah Al-Andalus, ia memerintahkan untuk membakar semua kapal dan berbicara di depan anak buahnya untuk membangkitkan semangat mereka: “Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran.”

Pun demikian dengan sejarah kita..
Dengan penuh keikhlasan menutup masa lalu dan penuh kesabaran menjadikannya pelajaran untuk meniti dan melenggangkan jalan masa depan..

Masih tersimpan…
Kotak musik Komet Goldenberg & Zeitlin yang dibeli Sultan Syarif Hasyim pada tahun1896, sampai sekarang masih bisa mengalunkan lagu Mozart,Strauss,Beethoven, dan Bach…

Senantiasa tersimpan…
Kotak hati yang merangkai akord-akord dalam sebuah harmoni, (tentu saja) dengan variasi nada sisipan, nada pendahulu, nada bantu dan ditutup dengan kadensa sempurna.

Sewindu kita menata langkah-langkah;
Sewindu langkah-langkah membentuk ’kita’
Sewindu kita belajar amba dan titik;
Sewindu amba dan titik membentuk corak ’kita’
Sewindu menyemai asancaya
agar wanginya hingga jumantara..

Semoga Allah SWT melanggengkan pernikahan kita
dalam bingkai sakinah, mawaddah dan rahmah.Amin

(10.04.2004 – 10.04.2012, sewindu usia pernikahan)

By Cahyo

Pos ini dipublikasikan di catatan perjalanan, Pernikahan dan tag , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar